Plesiran Dinas Satu Atap Kecamatan Petarukan......Sabtu, 24 Desember 2011

Menjelang pukul 10 malam, bus PO Dedy Jaya yang kita tumpangi perlahan-lahan bergerak berangkat menuju kota Bandung, kota kembang..kota tujuan wisata. Diawali dengan panjatan do’a oleh seorang staff kecamatan, semoga perjalanan ini nantinya dapat berjalan lancar dan selamat sampai tujuan.

Duduk paling depan..pemandu tour kita dari staff kecamatan. Mundur kebelakang , duduk Bapak Camat sekeluarga, kemudian samping kirinya Bapak Sekcam berserta istri, berlanjut ke belakang, dari unsur muspika lain, kasie dan staff kecamatan serta dinas satu atap . tidak ketinggalan pula dari unsur UPK Kecamatan Petarukan. Mereka mambaur menjadi satu…satu keinginan dan satu tujuan, tidak terlihat sedikitpun perbedaan jabatan dan kondisi sosial ekonominya. Sungguh benar-benar timbul rasa kebersamaan yang tinggi.

Inilah mungkin tujuan Bapak Camat Petarukan memberangkatkan personil Kecamatan Petarukan, untuk sejenak menghilangkan kepenatan pikiran dan tenaga selama mengemban tugas tanggung jawab sehari-hari, agar tercipta suasana baru yang fresh, dinamis dan muncul sikap kebersamaan baru nantinya dalam melayani masyarakat kecamatan Petarukan.

Awal kebersamaan ini mungkin timbul ketika bagaimana seorang pemandu tour dikritisi dengan kata – kata yang gaul seperti “ militer “ ( wetenge mlilit mlakune anter ) atau dengan “armed” (arang-arang medang).. Belum lagi sindiran dari penumpang belakang yang selalu menginterupsi “ fotocopy aja pak” ( emangnya lagi ada pelajaran ya?...).

Menjelang pagi, kita sempat mampir di rumah makan Sukasari di Sumedang. Duduk berjam-jam memang mudah membuat kita penat, kaki dan tangan terasa kaku. Untuk itu perlu diistirahatkan di luar bus sembari melakukan hajat lain.

Sekitar jam 7 pagi, kita telah sampai di lokasi pemandian air panas Ciater. Lokasi ini memang tujuan pertama yang mesti dikunjungi…Tetapi kami bukanlah pengunjung pertama yang memasuki kawasan ini. Ada ratusan pengunjung lain yang terlebih dahulu memasuki area pemandian ini. Hal ini tidaklah heran mengingat menjelang akhir tahun ini adalah musim liburan anak-anak sekolah.

Setelah membeli tiket masuk, kami bersama-sama memasuki area pemandian air panas. Kali pertama masuk ada yang langsung “njebur” berbaur bareng dengan pengunjung lain, ada pula yang agak keren dengan menyewa kamar rendam 40 rb rupiah perorang…seperti yang dilakukan Bapak Camat sekeluarga, kang burhan , kang tomo, kang paung, kang edy dan kang eko sang mantis kita..“ opo gunane sangu yen ora digunake yo”, begitu kata mereka ini. . Di dalamnya sudah tersedia satu handuk dan satu sabun.,,tentunya juga dengan ar panasnya. Berendam dalam air panas selama setengah jam saja katanya dapat mengobati penyakit asam urat, rematik dan penyakit tulang lainnya. Namun sayangnya waktu yang tersisa untuk berendam sangat sedikit , kita mesti berkumpul lagi di parkiran bus sekitar jam 8 pagi.

Setelah puas berendam diri, kemudian kita melanjutkan perjalanan ini ke Tangkuban Perahu. Dalam perjalanan yang kedua ini, kita makan bersama-sama dalam bus. Lagi-lagi kebersaman muncul dan terjalin lewat media makan bersama ini. Tidak ada yang dibedakan baik nasi dan lauknya. Semua sama.

Mendekati jam 10 siang, kita sudah sampai di pelataran lokasi penampungan kendaraan. Untuk menuju lokasi Tangkuban Perahu, kita mesti beralih naik kendaraan umum lagi….. 5 rb rupiah perorang untuk pulang pergi…murah meriah , tapi memang harus berebutan naik dengan penumpang yang lain.

Lokasi Tangkuban Perahu

Lokasi Tangkuban Perahu
Drs.Mu'minun ( Camat Petarukan )

Kesan pertama yang muncul ketika melihat kawah ini adalah ungkapan rasa syukur dan kebesaran Allah semata. Kebesaran Allah ini menjadi sumber berita yang tidak habis-habisnya untuk dikunjungi. Uap panas yang berselimutkan belerang ini menjadi salah satu obyek panorama alam tersendiri di kawasan ini. Hingga tidak salah apabila ada yang mengabadikan untuk sebuah kenangan.

lokasi Tangkuban Perahu

lokasi Tangkuban Perahu
Edy Kuspriyanto (Sekrt.UPK Petarukan)

Setelah beberapa lamanya kita menikmati kawasan Tangkuban Perahu ini., kemudian kita melanjutkan perjalanan menuju Pasar Baru Pasundan. Sekitar jam 1 siang, kita sampai di kota Pasundan , tepatnya di depan SMP Pasundan 7 kita sejenak berhenti sembari berbelanja oleh-oleh. Ada yang beli pakaian, mainan anak, makanan dan minuman serta buah-buahan, dan bagi yang tidak berbelanja , cukup duduk-duduk santai disekitar parkiran bus.

Setelah beberapa jam lamanya di Pasar Baru, kemudian melanjutkan perjalanan ke Cibaduyut. Di Tiba di Cibaduyut sekitar jam 5 Sore…Sedikit gemericik air hujan mengiringi kedatangan kami di sana. Tiada dikomando…kita langsung berbelanja sesuai dengan keinginan dan kemampuan saku kita. Ada yang beli sepatu, sandal, pakaian , tas , makanan dan minuman serta souvenir lainnya.

Puas rasanya kita menghabiskan hari-hari itu di kota Bandung……

Besar harapan kami,……semoga plesiran ini menjadi agenda tetap tahunan kecamatan Petarukan….., dan siapa tahu kalau tahun depan kita diplesirkan ke Bali??????

Penguatan kelembagaan secara demokratis

Salah satu tujuan PPK adalah untuk mendorong terciptanya demokratisasi di pedesaan melalui peningkatan partisipasi warga desa seluas-luasnya dalam pengambilan keputusan diberbagai pertemuan desa. Tujuan PPK tersebut dirancang untuk merubah dominasi elit desa dalam pengambilan keputusan pembangunan di desa selama masa orde baru. Pemanfaatan peluang untuk menumbuhkembangkan proses demokratisasi di desa tersebut amat tergantung dari kesadaran berbagai pihak seperti Camat, PjOK, Kepala Desa, LMD, BPD dan warga desa yang bersangkutan.

Partisipasi Kelompok Perempuan

PPK sebenarnya dirancang untuk memberi kesempatan kepada warga desa terutama penduduk miskin dan kelompok perempuan agar dapat terlibat seluas-luasnya dalam program ini. Disamping itu mengharapkan para pelaksana ditingkat kecamatan dan desa agar lebih peka baik terhadap kebutuhan mereka sendiri maupun kendala kelompok tersebut untuk berpartisipasi.

Selayang Pandang UPK-PPK Kecamatan Petarukan

Program Pengembangan Kecamatan (PPK)yang telah dimulai pada tahun 1998, merupakan program pembangunan wilayah dan pedesaan dengan tujuan utamanya meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa.PPK menerapkan pendekatan partisipatif (participatory approach)dalam program pembangunan di wilayah administrasi pemerintah kecamatan . PPK mengutamakan peran serta kelompok masyarakat miskin dan kaum perempuan dalam program perencanaan, pelaksanaan, pelestarian, pemantauan dan evaluasi program. Hal inilah yang mendorong peran serta masyarakat / kelompok dalam pelestarian kegiatan utamanya pada kegiatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Simpan Pinjam untuk Perempuan (SPP). Kecamatan Petarukan yang telah berperan aktif dalam PPK fase I dan fase III telah menyelesaikan siklus kegiatan dengan hasil yang beragam, seperti sarana physik, kegiatan untuk peningkatan ekonomi dan pelayanan kesehatan dasar. Pada sarana physik yang telah dibangun diantaranya adalah perbaikan jalan desa, jembatan, gedung TK/madrasah, saluran draenase/irigasi, bak penampungan air . Pada pelayanan kesehatan dasar, yang telah dikerjakan diantaranya adalah dengan perbaikan sarana Posyandu dan pemberian makanan tambahan untuk anak balita. Sedang pada kegiatan peningkatan ekonomi, sepanjang tahun 2009 sampai dengan bulan Desember 2009 ini telah menyalurkan pinjaman kepada kelompok sebesar Rp.506.000.000,- yang diperuntukkan untuk kegiatan UEP dan Rp.461.000.000,- yang diperuntukkan untuk kegiatan SPP.

Transparansi dan Akuntabilitas

Setiap bulan sekali UPK-PPK Kecamatan Petarukan melakukan perguliran yang sebelumnya telah dilakukan "analisis kelayakan" oleh tim verifikasi bersama pengurus UPK. Hingga saat ini tingkat kelancaran pengembalian kegiatan UEP secara komulatif sebesar 66% dari total dana pinjaman sebesar Rp.1.576.518.000,- dengan saldo pinjaman sebesar Rp.717.354.540,- dan 85 % untuk kegiatan SPP dari total dana pinjamanan sebesar Rp.597.400.000,- dengan saldo pinjaman sebesar Rp.291.618.500,-. Dan berkat prinsip transparansi & akuntabilitas yang selalu dipegang pengurus UPK, pengurus UPK masih dipercaya masyarakat untuk mengelola keuangan UPK " setiap tahun kita melakukan laporan pertanggungjawaban dan laporan rencana penggunaan dana ...semuanya dilaporkan secara transparan dan jelas " ungkap Edi Kuspriyanto selaku sekretaris UPK Kecamatan Petarukan.

Permasalahan Tunggakan

Tidak dipungkiri bahwa ada diantara anggota kelompok yang masih banyak menunggak, namun dengan kiat sabar dan telaten pengurus UPK memberikan kemudahan cara pembayaran angsuran seperti penjadwalan ulang angsuran/restrukturisasi pinjaman yang sebelumnya terlebih dahulu dilakukan inventarisasi kelompok, anggota peminjam, jumlah pinjaman dan tunggakan serta permasalahan yang dihadapi kelompok dan anggotanya. Hasil inventarisasi dan investigasi lapangan ini digunakan sebagai dasar dalam mengambil kebijakan terhadap kelompok yang menunggak. Penanganan pinjaman bermasalah ini masih tetap berkisar pada tindakan penagihan. Selain pengurus UPK, pihak lain yang terlibat dalam penagihan tersebut adalah dari aparat kecamatan/PjOK , BP UPK dan Kepala Desa.

Mekanisme perguliran di UPK

Pertama, kelompok mengisi form permohonan pinjaman yang telah disediakan UPK , dilengkapi dengan berkas : fotocopy KTP semua anggota, pernyataan kesepakatan tanggung renteng dan rencana pengembalian angsuran. Kedua, Tim verifikasi bersama pengurus UPK mengadakan survey lapangan kepada kelompok tersebut. Ketiga, kelompok yang layak setelah lulus verifikasi, segera dilakukan pencairan pinjaman. Keempat, Ketua kelompok menandatangani berita acara/ perjanjian pinjaman kepada UPK dengan dibubuhi materai Rp.6.000.,-. Kelima, Ketua kelompok memperoleh buku angsuran pinjaman sebagai arsip pembukuan di tingkat kelompok.

Profil Pokmas

Profil Pokmas
Ketua Pokmas Petarukan

Profil Pokmas

Profil Pokmas
Wakil Pokmas Petarukan

Profil Pokmas UPK

Profil Pokmas UPK
Ketua Pokmas Serang

Profil Pokmas UPK

Profil Pokmas UPK
Ketua Pokmas Panjunan

profil pokmas upk

profil pokmas upk
ketua pokmas nyamplungsari

Profil Pokmas

Profil Pokmas
Ketua Pokmas Nyamplung